PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Sosial Sebagai Sumber Penelusuran Informasi
1. Pengertian Penelusuran Informasi
Penelusuran informasi adalah mencari
kembali informasi yang pernah ditulis orang mengenai topik tertentu, informasi
tersebut terdapat dalam publikasi yang diterbitkan baik dalam maupun luar
negeri. Penelusuran informasi pengertiannya inipun berkembang yaitu sebuah
kebutuhan hidup yang digunakan untuk merencanakan, mengambil tindakan dan
melakukan apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah pemahaman yang dapat
diterima oleh akal.
Penelusuran informasi menjadi
penting karena “ruh” atau “nyawa” dari sebuah layanan informasi dalam unit
informasi atau perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang
diminta pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan
bagaimana memberikan “jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang
dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan
sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan
alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.
2.
Tujuan Penelusuran Informasi
Tujuan dari kegiatan penelusuran
informasi adalah untuk mendapatkan informasi literatur yang dibutuhkan oleh
peneliti, pengambil kebijaksanaan dan pengguna lainnya dari dalam suatu
kumpulan bahan pustaka atau dari suatu sistem penyimpanan informasi tertentu.
Pencarian informasi dengan
menggunakan alat bantu penelusuran dapat dilakukan pada ruang tertentu
(misalnya di perpustakaan) atau pada cakupan yang lebih luas (di seluruh
dunia). Pencarian informasi secara global mungkin dilakukan berkat kemajuan
teknologi informasi, terutama dengan adanya perkembangan internet. Internet
memungkinkan semua data dapat digabungkan dan diakses dari satu tempat.
Dengan adanya alat bantu penelusuran
informasi, diharapkan proses pencarian informasi dapat dilakukan dengan lebih
cepat dan lebih spesifik. Dengan proses temu kembali informasi yang lebih cepat
maka diharapkan dapat menghemat waktu pencari informasi. Sehingga pencari informasi
dapat menggunakan waktu lainnya untuk melakukan kegiatan lain.
Selama proses pembuatan alat temu
kembali informasi dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan yang luas, terutama
pemahaman mengenai pengindeksan subyek. Dengan adanya subyek yang tepat maka
ketepatan informasi yang diperoleh pengguna akan lebih besar.
3.
Pengertian Media Sosial
Media sosial merupakan suatu media online yang mendukung
interaksi sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi
menjadi dialog interaktif. Dengan para penggunanya yang bisa ikut
berpartisipasi dengan berbagi dan membuat isi yang berupa blog, jejaring
sosial, dan lain-lain. Yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
B. Peran Media Sosial
Sebagai Sumber Penelusuran Informasi
Media sosial merupakan
suatu media online yang mendukung interaksi sosial menggunakan teknologi
berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Dengan para
penggunanya yang bisa ikut berpartisipasi dengan berbagi dan membuat isi yang
berupa blog, jejaring sosial, dan lain-lain.
Yang nantinya dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas. Seperti contohnya saja, seseorang yang
menciptakan suatu blog (blogger) yang berisikan suatu materi dengan berbagai
penjelasan yang meliputi contoh dan pemaparan secara jelas dan ringkas yang
dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat luas dalam mempelajari dan
mempraktekkannya. Contoh seperti itu dapat memberikan manfaat positif bagi
masyarakat dalam pengembangan kehidupan sehari-hari, namun selain dampak
positif yang di dapatkan tentu ada dampak negatif yang di timbulkan seperti
contohnya saja, plagiatisme yaitu mencopy atau mengambil seluruh bahan materi
yang telah di buat tanpa izin dari sang penulis.
Media sosial juga
memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk memberikan kontribusi atau
feedback secara terbuka, seperti contohnya memberikan suatu kritik atau saran
mengenai suatu blog yang sudah dibuat oleh blogger, agar kedepannya
blog tersebut dapat dikembangkan menjadi blog yang lebih baik lagi. Dengan
begitu blogger pun dapat mengetahui dimana letak kesalahan
yang terdapat pada blog yang telah dibuat dan juga dapat berupa suatu tanggapan
yang bersifat positif atau membangun untuk blogger.
Saat teknologi mulai
berkembang pesat maka media sosial pun ikut berkembang agar dapat menyeimbangi
dengan perkembangan teknologi masa kini. Seperti pada saat kini untuk mengakses
facebook atau twitter misalnya bisa dilakukan secara cepat dengan menggunakan
mobile phone. Dengan cepatnya seseorang dapat mengakses media sosial yang
menyebabkan fenomena besar terhadap arus-arus informasi bukan saja hanya di
negara-negara maju melainkan juga di Indonesia. Kecepatan yang dimiliki media
sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media masa konvensional dalam
menyebarluaskan berita-berita kepada masyarakat luas.
C. Peran Literasi Informasi dalam Pemanfaatan E-Resources
Google telah menjadi istilah domain publik
“now everything is in google, why we do need library?” Pencari
informasi di era digital merasa nyaman googling di internet dan
kurang menganggap penting skill dalam memanage kuantitas
ataupun kualitas e-resources. Mereka berharap menemukan sejumlah besar
informasi dengan cepat dan mudah tanpa menyadari bahwa ada beberapa situs
yang diragukan validitas informasinya.
Selain hal tersebut, Generasi Google ini tidak
mempedulikan etika dalam penggunaan isi dari sumber-sumber informasi melalui
internet karena mereka tidak paham atau tidak perduli. Sebagai generasi
yang lahir di era informasi, generasi yang relatif masih muda dan berkembang
dengan teknologi dan tools yang baru, dan generasi yang telah
terbiasa dengan banyaknya pilihan yang ada, membuat mereka menginginkan segala
sesuatu secara instant.
Keterampilan literasi informasi membantu
pencari informasi untuk menguasai content penelusuran yang mereka butuhkan, dan
menguasai strategi pencarian informasi secara efektif dan efisien. Literasi
informasi memiliki beberapa type diantaranya adalah:
a. Pemahaman internet (domain names)
b. Identifikasi topic
c. Identifikasi search term (dengan bantuan
thesaurus)
d. Formulasi search query (boolean logic)
e. Evaluasi hasil penelusuran untuk digunakan
sebagai sumber referensi.
Untuk langkah berikutnya adalah untuk
menghasilkan penciptaan karya (baru) yang dapat dipertanggungjawabkan. Keterampilan
tersebut sebagai dasar dalam penelusuran e-resources melalui mesin pencari di
internet atau portal yang disediakan oleh perguruan tinggi. Diharapkan dengan
paham literasi informasi akan meningkatkan akses terhadap koleksi e-resources.
Investasi yang mahal dalam melanggan database online tidak akan sia-sia dengan
tingginya kebermanfaatan koleksi tersebut sebagi sumber referensi.
D.
Penutup
Kesimpulannya
adalah bahwa media social merupakan salah satu sarana untuk sumber penelusuran
informasi. Dengan adanya media social akan memudahkan di dalam penelusuran
informasi dan menyebarkan informasi. Seperti, facebook, twitter, blogger, dan
lain sebagainya. Untuk mendapatkan informasi dengan adanya media social ini
juga akan lebih cepat dan mudah karena langsung berhubungan dengan jejaring
social (internet).
DAFTAR
PUSTAKA
Yusuf, Pawit M. 1988. Pedoman
mencari sumber informasi. Bandung: Remadja Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar