Minggu, 10 April 2016

Perpustakaan sebagai sarana penelusuran Informasi



PEMBAHASAN
A.  Pengertian Media Sosial Sebagai Sumber Penelusuran Informasi
1.    Pengertian Penelusuran Informasi
Penelusuran informasi adalah mencari kembali informasi yang pernah ditulis orang mengenai topik tertentu, informasi tersebut terdapat dalam publikasi yang diterbitkan baik dalam maupun luar negeri. Penelusuran informasi pengertiannya inipun berkembang yaitu sebuah kebutuhan hidup yang digunakan untuk merencanakan, mengambil tindakan dan melakukan apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah pemahaman yang dapat diterima oleh akal.
Penelusuran informasi menjadi penting karena “ruh” atau “nyawa” dari sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.
2.    Tujuan Penelusuran Informasi
Tujuan dari kegiatan penelusuran informasi adalah untuk mendapatkan informasi literatur yang dibutuhkan oleh peneliti, pengambil kebijaksanaan dan pengguna lainnya dari dalam suatu kumpulan bahan pustaka atau dari suatu sistem penyimpanan informasi tertentu.
Pencarian informasi dengan menggunakan alat bantu penelusuran dapat dilakukan pada ruang tertentu (misalnya di perpustakaan) atau pada cakupan yang lebih luas (di seluruh dunia). Pencarian informasi secara global mungkin dilakukan berkat kemajuan teknologi informasi, terutama dengan adanya perkembangan internet. Internet memungkinkan semua data dapat digabungkan dan diakses dari satu tempat.
Dengan adanya alat bantu penelusuran informasi, diharapkan proses pencarian informasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih spesifik. Dengan proses temu kembali informasi yang lebih cepat maka diharapkan dapat menghemat waktu pencari informasi. Sehingga pencari informasi dapat menggunakan waktu lainnya untuk melakukan kegiatan lain.
Selama proses pembuatan alat temu kembali informasi dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan yang luas, terutama pemahaman mengenai pengindeksan subyek. Dengan adanya subyek yang tepat maka ketepatan informasi yang diperoleh pengguna akan lebih besar.
3.         Pengertian Media Sosial
Media sosial merupakan suatu media online yang mendukung interaksi sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Dengan para penggunanya yang bisa ikut berpartisipasi dengan berbagi dan membuat isi yang berupa blog, jejaring sosial, dan lain-lain. Yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

B.  Peran Media Sosial Sebagai Sumber Penelusuran Informasi
Media sosial merupakan suatu media online yang mendukung interaksi sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Dengan para penggunanya yang bisa ikut berpartisipasi dengan berbagi dan membuat isi yang berupa blog, jejaring sosial, dan lain-lain.
Yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Seperti contohnya saja, seseorang yang menciptakan suatu blog (blogger) yang berisikan suatu materi dengan berbagai penjelasan yang meliputi contoh dan pemaparan secara jelas dan ringkas yang dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat luas dalam mempelajari dan mempraktekkannya. Contoh seperti itu dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat dalam pengembangan kehidupan sehari-hari, namun selain dampak positif yang di dapatkan tentu ada dampak negatif yang di timbulkan seperti contohnya saja, plagiatisme yaitu mencopy atau mengambil seluruh bahan materi yang telah di buat tanpa izin dari sang penulis.
Media sosial juga memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk memberikan kontribusi atau feedback secara terbuka, seperti contohnya memberikan suatu kritik atau saran mengenai suatu blog yang sudah dibuat oleh blogger, agar kedepannya blog tersebut dapat dikembangkan menjadi blog yang lebih baik lagi. Dengan begitu blogger pun dapat mengetahui dimana letak kesalahan yang terdapat pada blog yang telah dibuat dan juga dapat berupa suatu tanggapan yang bersifat positif atau membangun untuk blogger.
Saat teknologi mulai berkembang pesat maka media sosial pun ikut berkembang agar dapat menyeimbangi dengan perkembangan teknologi masa kini. Seperti pada saat kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya bisa dilakukan secara cepat dengan menggunakan mobile phone. Dengan cepatnya seseorang dapat mengakses media sosial yang menyebabkan fenomena besar terhadap arus-arus informasi bukan saja hanya di negara-negara maju melainkan juga di Indonesia. Kecepatan yang dimiliki media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media masa konvensional dalam menyebarluaskan berita-berita kepada masyarakat luas.

C.  Peran Literasi Informasi dalam Pemanfaatan E-Resources
Google telah menjadi istilah domain publik  “now everything is in google, why we do need library?”  Pencari informasi  di era digital  merasa nyaman googling  di internet  dan kurang menganggap penting skill dalam memanage kuantitas ataupun kualitas  e-resources. Mereka berharap menemukan sejumlah besar informasi dengan cepat dan mudah tanpa menyadari bahwa ada beberapa situs  yang diragukan validitas informasinya.
Selain hal tersebut, Generasi Google ini tidak mempedulikan etika dalam penggunaan isi dari sumber-sumber informasi melalui internet  karena mereka tidak paham atau tidak perduli. Sebagai generasi yang lahir di era informasi, generasi yang relatif masih muda dan berkembang dengan teknologi dan tools yang baru, dan generasi yang telah terbiasa dengan banyaknya pilihan yang ada, membuat mereka menginginkan segala sesuatu secara instant.  
Keterampilan literasi informasi membantu pencari informasi untuk menguasai content penelusuran yang mereka butuhkan, dan menguasai strategi pencarian informasi secara efektif dan efisien. Literasi informasi memiliki beberapa type diantaranya adalah:
a.       Pemahaman internet (domain names)
b.      Identifikasi topic
c.       Identifikasi search term (dengan bantuan thesaurus)
d.      Formulasi search query (boolean logic)
e.       Evaluasi hasil penelusuran untuk digunakan sebagai sumber referensi.
Untuk langkah berikutnya adalah untuk menghasilkan penciptaan karya (baru) yang dapat dipertanggungjawabkan. Keterampilan tersebut sebagai dasar dalam penelusuran e-resources melalui mesin pencari di internet atau portal yang disediakan oleh perguruan tinggi. Diharapkan dengan paham literasi informasi akan meningkatkan akses terhadap koleksi e-resources. Investasi yang mahal dalam melanggan database online tidak akan sia-sia dengan tingginya kebermanfaatan koleksi tersebut sebagi sumber referensi.

D.           Penutup
Kesimpulannya adalah bahwa media social merupakan salah satu sarana untuk sumber penelusuran informasi. Dengan adanya media social akan memudahkan di dalam penelusuran informasi dan menyebarkan informasi. Seperti, facebook, twitter, blogger, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan informasi dengan adanya media social ini juga akan lebih cepat dan mudah karena langsung berhubungan dengan jejaring social (internet).



DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Pawit M. 1988. Pedoman mencari sumber informasi. Bandung: Remadja Karya.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar