Senin, 15 Desember 2014

Motivasi

Ada dua persepsi ekstrim yang berkembang,
Capai karir yang tinggi dulu, urusan menikah nanti saja kalau sudah mapan.
Akhirnya usia semakin menua, semangat menikah sudah mulai berkurang karena keasyikan di dunia kerja dan kesibukan kerja yang menguras hampir separuh waktu hidup.
Mencari yang ideal semakin sulit karena yang ideal kebanyakan sudah menikah di usia muda.
Tak jarang kriteria diturunkan. Padahal karir sedang menanjak naik.

Sebaliknya, ada juga yang terlalu berani dalam menikah muda. Tanpa memperhitungkan resiko dan kesiapan dalam hal ilmu, mental dan ekonomi.
Memang benar menikah bisa menyemangati diri untuk mandiri. Namun tak sedikit yang kurang ilmu dan kemandirian akhirnya berujung pada kesulitan dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Memang benar Allah yang menjamin rizki, namun sunatullah dalam keterampilan menjemput rizki mesti dilatih.
Maka, sebaiknya kita mandiri semuda mungkin.
Berprestasi sebanyak mungkin.
Dewasa sesegera mungkin.
Berilmu setinggi mungkin.
Hingga bisa mendapatkan momentum yang pas untuk menikah.
"Menikah muda dengan kesiapan iman, ilmu, mental dan finansial sebaik mungkin".
Setujuu...???
*Boleh di-SHARE
Setia Furqon Kholid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar